Dosen Prodi Ekonomi Syariah Raih Best Paper pada EJAVEC 2018 di Surabaya

Sivitas akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Kalijaga terus menunjukkan peningkatan pada capain-capaian prestasinya baik di kancah internasional maupun nasional regional. Adalah Achmad Nurdany, S.E.I., S.E., M.E.K., dan Anggari Marya Kresnowati, S.E., M.E., dosen Prodi Ekonomi Syariah FEBI, yang kali ini berhasil meraih best paper pada perhelatan East Java Economic (EJAVEC) Forum 2018. Acara yang digelar di Surabaya pada Selasa – Jumat (13-16) tersebut terselenggara atas kerjasama Bank Indonesia KPW Jawa Timur dengan Universitas Airlangga.
Berdasarkan laporan ketua panitia, penyelenggaraan EJAVEC Forum tahun 2018 ini meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Total paper yang dikirimkan mencapai 220 dengan pembagian 60 persen kategori umum dan 40 persen kategori mahasiswa. Paper kemudian diseleksi dan sebanyak 53 paper mendapatkan kesempatan mempresentasikan hasilnya di depan dewan juri yang terdiri dari praktisi, akademisi, dan regulasi Bank Indonesia. Sebaran peserta juga cukup merata karena diiikuti oleh peserta dari berbagai wilayah tidak hanya dari Jawa Timur saja, seperti DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bandung, Jember, Jambi, bahkan Malaysia dan Amerika.
Ketika ditemui secara terpisah, Nurdany menyampaikan bahwa tema yang diangkat pada papernya adalah tentang sektor ekonomi digital di Jawa Timur dan efek disrupsi pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut. Selama ini sudah banyak sekali forum-forum diskusi yang membahas tentang ekonomi digital, namun masih sangat sedikit yang mengangkatnya menjadi hasil tulisan empiris. “Dari penelitian ini, Kami menemukan bahwa sektor ekonomi digital terutama subsektor manufaktur mampu memberikan efek disrupsi yang signifikan bagi perekonomian Jawa Timur”, ungkapnya.
Hal itu bisa dilihat dari hasil analisis yang digunakan, yaitu pertama, keterkaitan sektor manufaktur dengan sektor yang lain cukup besar, baik forward lingkages maupun backward lingkages. Kedua, efek multiplier yang ditumbulkan juga cukup besar, baik pada output, pendapatan, maupun ketenaga-kerjaan. Ketiga, simulasi investasi pada subsektor industri manufaktur juga menunjukkan hasil yang tinggi. “Meskipun belum mendapatkan kesempatan juara, raihan best paper ini cukup memuaskan mengingat persaingan untuk sampai pada tahan ini cukup ketat”, pungkas Nurdany.