Webinar The Series merupakan sebuah acara seminar online yang diadakan oleh Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga dengan memanfaatkan perkembangan teknologi melalui aplikasi zoom. Hingga saat ini prodi ekonomi syariah telah menyelenggarakan webinar sebanyak 6 kali. Pada webinar seri ke 6 ini membahas Perkembangan Industri Halal Terkini: Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia. Webinar seri 06 diadakan pada hari Kamis, 24 September 2020 yang dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB dengan pembahasan materi dari narasumber sekaligus tanya jawab antara peserta dengan narasumber.

Acara ini dibuka oleh pembawa acara Ibu Lailatis Syarifah, dilanjutkan dengan sambutan. Sambutan yang pertama yaitu oleh Bapak Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Bapak Misnen, sambutan yang kedua oleh Kaprodi Ekonomi Syariah Bapak Abdul Qayyum setelah penyampaian sambutan, acara dipandu oleh Bapak Rudi Nugroho sebagai moderator. Sementara narasumber pada acara webinar seri 06 adalah Bapak Prof. Dr. Irwandi Jaswir. Setelah acara dibuka, webinar dimulai dengan penyampaian materi yaitu Industri halal ini berevolusi dimulai dari produk tradisional berupa produk olahan yaitu pangan dan minuman, kemudian bahan-bahan tambahan yang ditambahkan dalam produk olahan untuk meningkatkan kualitas produk dan logistic servies. Kemudian berubah menjadi Emerging berupa produk kosmetik, produk kesehatan, perjalanan wisata, dan fashion.

Halal berbicara tentang kualitas, halal tidak lagi dilihat dari aspek syariah semata, namun dilihat dari segi bisnis, perekonomian. Sehingga yang berbicara mengenai halal tidak hanya kaum muslimin, yang penting produknya berkualitas, maka pasar nya lebih dari 2 milyar populasi muslim di dunia. Sebagai contoh perusahaan aladdin grup yang merupakan halal icomers terbesar di Malaysia. Saat ini halal sudah masuk ke era digital dan peluang nya lebih besar, semua orang tertarik masuk ke industri halal bahkan non muslim.

Halal ekosistem yaitu ketika kita melihat halal sebagai sebuah aktivitas yang menyeluruh. Dalam sebuah ekosistem tidak hanya mengurus sertifikasi yang hanya 1 point, namun ada hal lain yang juga penting yaitu Production, services, infrastructure, goverment support. humans capital. Pasar industri halal terbesar di dunia sebanyak 3,1 triliyun, non food (1,52 triliyun), food (0,58 triliyun) dan services (1 triliyun). Secara umum pandemi meberikan dampak yang cukup signifikan pada industri dan perekonomian seluruh dunia, termasuk industri halal. Namun ada 2 sektor yang tidak banyak berubah yaitu halal food dan halal pharmaceuticals, artinya dalam keadaan apapun orang tetap membutuhkan makanan dan obat-obatan, yang menurun adalah kosmetik, travelling, dan pakaian.

Sebagai gambaran ada 2300 produk korean kosmetik yang akan meminta sertifikasi halal. Sekarang sudah ada 90 kosmetik yang sudah ada sertifikasi halal di Korea. Contohnya di Korea produk jeruk nipis yang dijadikan cuka lalu di ekspor ke 43 negara muslim karena menurut hadist cuka dapat dijadikan sebagai obat. Begitu juga di Jepang yang sudah mempersiapkan negaranya untuk menerima tamu muslim karena dapat dijadikan peluang untuk bisnis. Taiwan yang halal Industri fokus ke pertanian dan perikanan, serta Saudi Arabia dan juga China.

Terdapat 3 tantangan halal yang harus diperhatikan yaitu bahan baku, cara memproses, dan cara menganalisa. Dalam islam banyak permasalahan dalam industri halal yang dibahas, baik menurut jenisnya hewani atau nabati, cara memprosesnya, bahan tambahan (komposisi), pengemasan, distribusi dan penjualan.

Menjelang acara berakhir dibuka sesi tanya jawab,... lalu dari beberapa pertanyaan dipilih 3 pertanyaan menarik yang kemudian akan diberikan doorprize dari panitia.

Antusias peserta pada webinar ini sangat banyak, dapat dilihat dari peserta yang hadir via zoom sebanyak 100 orang dan 50 hadirin melalui Youtube. Hadirin berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Kegiatan ini juga bisa disaksikan melalui YouTube:https://youtu.be/aC58U__5mLU