ACADEMIC RECHARGING MONETARY SYSTEM: CURRENT ISSUES AND FUTURE TRENDS

Senin, 09 November 2020 Program Studi Ekonomi Syariah FEBI UIN Sunan Kalijaga mengadakan acara webinar “Academic Recharging Monetary System: Current Issue and Future Trends” dengan narasumber Prof. Dr. Ahamed Kameel Mydin Meera yang merupakan Professor International Islamic University Malaysia (Managing Director Z Consulting). Acara ini dipandu oleh moderator Ibu Riswanti Budi Sekaringsih, M. Sc (Dosen FEBI UIN Sunan Kalijaga). Webinar ini dilaksanakan melalui aplikasi zoom dengan dihadiri dengan 277 partisipan. Acara dibuka dengan MC Hanifa Salsabilla (Mahasiswa prodi Ekonomi Syariah) kemudian sambutan dari Bapak Abdul Qoyum selaku Kaprodi Ekonomi Syariah. Webinar kali ini cukup menarik karena menggunakan dua bahasa, bahasa inggris dan bahasa Indonesia.

Narasumber menyampaikan dengan penjelasan kondisi ekonomi setelah adanya pandemi Covid 19 yang dimana ada terjadinya resesi, kemunduran tingkat pertumbuhan ekonomi. Kemudian dipaparkan kurva permintaan dan penawaran ekonomi saat ini yang berbeda dengan kurva ditahun sebelumnya. Menurutnya, kondisi ini sangat memperhatikan karena keadaan ekonomi sangat berpengaruh pada berkembangnya suatu negara.

Setelah penjelasan bagaimana keaadaan ekonomi saat ini, narasumber menjelaskan bagaimana tindakan pemerintah Malaysia dalam mengatasi keadaan ekonomi tersebut, berupa meningkatkan tingkat minat masyarakat untuk melakukan zakat, wakaf, memberikan bantuan dana bagi masyarakat yang terdampak. Keadaan saat ini juga membuat masyarakat untuk melakukan perputaran uang, seperti banyak melakukan bisnis kaki lima, bisnis online. Dijelaskan juga hikmah dan peluang bagi masyarakat dari Covid 19. Adapun salah satu hikmahnya adalah meningkatkan pelaksanaan zakat, wakaf, shodaqoh, peningkatan kemajuan tekonologi, kesehatan sesuai dengan syariah islam. Peluangnya berupa peningkatan kemajuan keuangan islam, meningkatnya ekonomi lokal.

Penjelasan berikutnya keadaan ekonomi dalam new normal, disampaikan oleh narasumber yaitu peningkatan teknologi (e-business, e-marketing dan e-education), Kemajuan internet dengan 5G, keadaan work from home sehingga diperlukan peningkatan keterampilan dan bakat. Meningkatkan kemajuan pertanian masyarakat,

Pengobatan tradisional. Tak hanya itu saja dijelaskan keadaan yang tidak diinginkan pada keadaan new normal seperti possible health effects berupa keadaan yang selalu menetap sehingga tidak ada terjadinya kegiatan sosialisasi antar masyarakat.

Sesi terakhir berupa sesi tanya jawab antar pemateri dengan partisipan, ada beberapa pertanyaan yang cukup menarik seperti bagaimana kita menghadapi resesi? Narasumber menjawab bank sentral mampu mencetak uang apabila kondisi sudah tidak memungkinkan, meningkatkan kemajuan digital money, meningkatkan gerakan sedekah ke lembaga keuangan. Kemudian pertanyaan berikutnya yaitu kapan pandemi ini akan berakhir, menurutnya semua tergantung pada Allah swt, namun juga tergantung pada kebijakan pemerintah dalam melakukan sirkulasi uang negara agar ekonomi tetap berjalan lancar.