Studium Generale "Urgensi Sertifikasi Kompetensi Untuk Keunggulan Kompetitif Mahasiswa di era 4.0 menuju Indonesia Emas 2045"

Yogyakarta (1/12) - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan kuliah umum dengan tema "Urgensi Sertifikasi Kompetensi Untuk Keunggulan Kompetitif Mahasiswa di era 4.0 menuju Indonesia Emas 2045" untuk memperkaya dan mempersiapkan wawasan mahasiswa mengenai pentingnya sertifikasi kompetensi. Pembicara dalam kuliah umum ini adalah Bapak Prof. Dr. AMILIN, MSI, Ak, CA, QIA, BKP, CRMP selaku Komisioner BNSP 2023-2028 dan Dekan FEB UIN Jakarta 2019-2023 dengan di dampingi Keynote Speaker yakni Dr. Afdawaiza, S.Ag., M.Ag, Dekan FEBI UIN Sunan Kalijaga. Acara ini diselenggarakan secara offline di Convention Hall lantai satu pada Jumat, 1 Desember 2023.

Dr. Afdawaiza, S.Ag., M.A. mengawali acara dengan memberikan sambutan selaku Dekan FEBI UIN Sunan Kalijaga. Pada acara yang berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam ini, Bapak Prof. Dr. AMILIN, MSI, Ak, CA, QIA, BKP, CRMP menjelaskan mengenai urgensi sertifikasi kompetensi bagi mahasiswa di era industri 4.0 yang sangat penting dalam menghadapi tantangan dan persaingan semakin ketat. Era ini menuntut adanya peningkatan kemampuan dan pengetahuan yang relevan dengan perkembangan teknologi dan bisnis. Melalui sertifikasi kompetensi, mahasiswa dapat membuktikan keterampilan dan keahlian mereka secara konkret kepada calon employer. Sertifikasi tersebut menjadi bukti bahwa mereka tidak hanya memiliki pemahaman teoritis, tetapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam situasi nyata. Di tengah transformasi digital dan revolusi industri 4.0, keunggulan kompetitif mahasiswa tidak hanya terletak pada gelar akademis, melainkan juga pada kesiapan mereka menghadapi dinamika pasar kerja yang terus berubah.

Menuju Indonesia Emas 2045, di mana negara berusaha untuk mencapai tingkat kemakmuran dan kemajuan ekonomi yang maksimal, keberhasilan mahasiswa menjadi kunci. Sertifikasi kompetensi menjadi instrumen yang efektif untuk memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya lulus dari perguruan tinggi dengan gelar, tetapi juga memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh industri. Dengan memiliki tenaga kerja yang kompeten, Indonesia dapat lebih mudah menghadapi tantangan global, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan inovasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, urgensi sertifikasi kompetensi bagi mahasiswa bukan hanya sebatas persaingan individu dalam pasar kerja, tetapi juga bagian integral dari visi Indonesia Emas 2045 untuk mencapai kemajuan dan keberlanjutan yang berkelanjutan.

Muhammad Al Berto